Pengaruh Buruk Televisi Terhadap Anak
18 Desember, 2007 at 9:52 pm 5 komentar
Jangan kaget, bila TEGAR Lovers mendengar anak – anak yang baru duduk di bangku TK sudah punya pacar, atau hapal betul dgn lagu-lagu bernuansa roman.
Sebuah penelitian ilmiah yg dilakukan oleh American Psichological Association (APA) pada tahun 1995 mengungkapkan bahwa tayangan yg bermutu akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku baik. Sedangkan tayangan yg kurang bermutu akan mendorong seseorang untuk berperilaku buruk. Bahkan, penelitian itu menyimpulkan bahwa hampir semua perilaku buruk yg dilakukan orang adalah hasil dari pelajaran yang mereka terima dari media semenjak usia anak-anak.
Sementara dlm sebuah penelitian terhadap anak dari kelas lima SD (Sekolah Dasar) di Jakarta dan Bandung menunjukkan bahwa rata-rata anak menonton TV selama 3,5 jam dan mencapai 5 jam pada hari libur. Artinya, anak menonton TV selama 1.600 jam dalam setahun, dan ini tidak sebanding dgn waktu belajar dlm kelas yg dlm setahun 740 jam.
Masih kita ingat bagaimana masyarakat menggugat kekerasan dlm tayangan “Smack Down”.
Lalu mengapa masyarakat tdk melakukan hal yg sama pd tayangan sinetron lokal yg tdk mendidik. Kalau kita amati justru dampaknya tdk kalah besar, karena akan merubah pola pikir generasi muda, etika, norma.
Salah satu solusi yg sering kta baca dan dengar dari pakar pendidikan adalah dgn mendampingi anak-anak dlm menonton televisi, serta memilah acara – acara yg pantas dikonsumsi.
Masih byk sumber informasi berita dan pengetahuan yg bisa kita berikan pada anak-anak, salah satunya dgn menanamkan kegemaran membaca pada anak-anak. Karena bacaan bisa menjadi media sumber berita alternatif juga bisa menjadi media hiburan dan sistem controlnya pun tdk sesulit jika harus mengontrol tayangan televisi.
Entry filed under: Renungan. Tags: akhlaq, arsip, artikel, blogging, budaya, etika, fokus utama, indonesia, Opinion, Pendidikan, Renungan.
5 Komentar Add your own
Tinggalkan komentar
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. Esther | 20 Desember, 2007 pukul 10:26 am
gmana cara mo batasin anak ” nonton sinetron ????
kan ibunya sndiri juga tiap sore nonton sinetron ya anak ” nya jd ketularan hobi nonton sinetron
2. tantan | 28 Desember, 2007 pukul 9:29 pm
@esther
tul banget, ibunya ndiri doyan sinetron yg jelek itu, tentu saja anak2 nya jadi ikutan suka. mungkin bapaknya harus turun tangan kali yee…
* TGR nah….tuk bpk2, jgn main catur mulu ya…!!
3. Sugi R. | 6 Maret, 2008 pukul 11:34 pm
aku benci telivisi, terutama saat anak-anak nonton senetron dan sulut dialihkan ke acara lain. menyebalkan! generasi kita dicekoki hiburan2 tak bermutu. Payaaah! pak presiden paaayaaah! ora arep mileh maneh!
4. teguh | 14 Maret, 2008 pukul 10:53 am
ok yang dibenci jangan tvnya, tapi lihat dulu acaranya he he
5. Velisa | 20 April, 2008 pukul 3:59 pm
Mudah – mudahan kedepan nya gak terjadi lagi semoga pemerintah trun tangan , dan mengurangi tayangan tv yang kurang bagus
from : V , ^_^